Pontianak, 02 Juli 2025 — Politeknik Negeri Pontianak menuai kritik usai pengumuman biaya wisuda
ke-36 tahun 2025 beredar tanpa kelengkapan dokumen resmi. Dalam pengumuman
tertanggal 13 Juni 2025 yang disebar oleh pihak akademik ke grup jurusan,
tercantum bahwa calon wisudawan dikenakan biaya sebesar Rp855.000, mencakup
toga, kerah, topi, medali, plakat, serta foto wisuda dan ijazah. Namun,
pengumuman tersebut tidak disertai kop surat institusi, tanda tangan, maupun
cap resmi, sehingga memicu keraguan mengenai keabsahan dan status final
informasi tersebut. Banyak mahasiswa mempertanyakan legalitas dokumen itu dan
menyoroti kurangnya transparansi dalam proses penetapan biaya.
Diketahui bahwa informasi tersebut disebarkan langsung
oleh pihak akademik melalui grup jurusan mahasiswa. Namun karena tidak
berbentuk surat institusi yang sah, sejumlah mahasiswa mengaku ragu dan
mempertanyakan keabsahan serta keterbukaan dalam proses penentuan nominal.
“Kita mencatat adanya perubahan signifikan dari tahun lalu. Tahun 2024 biaya wisuda sebesar Rp590.000, sementara tahun ini naik hampir 50% menjadi Rp855.000. Kenaikan ini memunculkan banyak pertanyaan, terutama karena pengumuman tersebut disebarkan tanpa surat resmi,” ujar Presiden Mahasiswa Polnep, Syariful Hidayatullah.
Merespons keresahan tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Politeknik Negeri Pontianak menggelar konsolidasi terbuka pada Minggu, 29
Juni 2025. Forum ini menjadi ruang menyerap aspirasi mahasiswa tingkat akhir
yang bersiap menyambut kelulusan.
Syariful menjelaskan bahwa konsolidasi dilakukan untuk
menyatukan persepsi mahasiswa dalam mencari kejelasan atas kebijakan tersebut.
Ia menekankan pentingnya menghadirkan ruang diskusi terbuka sebagai bagian dari
proses pencerdasan dan pelatihan berpikir kritis di lingkungan kampus.
“Kebijakan kampus menyentuh semua
mahasiswa, maka kami undang semua, bukan hanya perwakilan. Konsolidasi ini
bukan sekadar menuntut, tapi mencari solusi bersama, membentuk pola pikir
pemecah masalah di tengah keresahan,” tambahnya.
BEM Polnep juga telah menyiapkan data-data pendukung, seperti
bukti pengumuman dan perbandingan biaya dari tahun sebelumnya. Mereka berharap
hasil konsolidasi ini akan ditanggapi secara terbuka dan konkret oleh pihak
institusi.
“Kami ingin adanya klarifikasi dan jawaban nyata dari pihak akademik. Jika tidak ada tanggapan yang memadai, kami akan mempertimbangkan langkah-langkah eskalasi pergerakan berikutnya,” tegas Syariful.
Pihak akademik yang hadir dalam forum tersebut
membenarkan bahwa pengumuman awal memang tidak menggunakan format resmi
institusi. Mereka menyebutkan bahwa informasi tersebut masih bersifat awal dan
akan difinalisasi secara administratif.
“Kami mengakui pengumuman tersebut belum berbentuk surat resmi dengan kop dan stempel institusi, karena sifatnya sementara. Informasi lanjutan akan kami sampaikan secara resmi setelah proses finalisasi,” ujar salah satu perwakilan akademik dalam forum.
Sementara itu, dalam forum yang sama, Bapak Topan Prihantoro, ST., MT., selaku Pembantu Direktur IV, turut
memberikan tanggapan secara terbuka. Ia menyatakan bahwa konsolidasi dan
komunikasi seperti ini adalah bagian dari proses pembelajaran organisasi serta
bentuk praktik demokrasi kampus yang sehat.
“Ruang berpendapat dan diskusi ini merupakan bagian dari proses pembelajaran mahasiswa dalam berorganisasi” ujarnya
Sebagai tindak lanjut, pada Senin (30/06/2025),
permohonan audiensi yang diajukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa telah resmi diterima
oleh pihak kampus. Saat ini, pertemuan antara mahasiswa dan pimpinan kampus
tengah menunggu jadwal kesediaan Direktur Polnep untuk digelar dalam waktu
dekat. Hal ini menjadi tindak lanjut konkret dari hasil konsolidasi yang telah
digelar sebelumnya.
Langkah ini menjadi
sinyal positif dan pengingat bahwa komunikasi dua arah antara mahasiswa dan
institusi masih terbuka. Diharapkan, melalui forum resmi yang akan datang,
semua pihak dapat memperoleh kejelasan dan solusi bersama atas kebijakan yang
dipersoalkan. Sebab pada akhirnya, kebijakan yang adil, partisipatif, dan
transparan adalah pondasi utama dari iklim akademik yang sehat.