Minggu, 06 Juli 2025

MINIMNYA PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PERS KAMPUS

          


          Kesadaran mahasiswa terhadap keberadaan lembaga Pers Mahasiswa masih tergolong rendah. Hal ini menimbulkan keprihatinan, karena minimnya partisipasi mahasiswa yang berani bersuara dan menyampaikan aspirasi melalui media kampus.


        Sebagai insan akademis yang kritis, mahasiswa seharusnya berani menyuarakan kebenaran, meskipun dihadapkan pada berbagai tekanan dan risiko. Sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang masih merasa ragu untuk bergabung, atau bahkan sekadar membaca hasil karya jurnalistik mahasiswa. Beberapa mahasiswa takut dicap sebagai oposan, atau khawatir terhadap tekanan dari pihak-pihak tertentu. Padahal, pers mahasiswa merupakan salah satu wadah penting bagi mahasiswa untuk menyuarakan pendapat dan membela kebenaran.


        Jurnalistik kampus bukan hanya sekedar kegiatan menulis berita, melainkan juga perjuangan untuk menegakkan keadilan dan menyampaikan suara-suara yang dibungkam oleh kekuasaan. Menjadi seorang jurnalis bukanlah tindakan yang patut ditakuti, karena profesi ini justru menjembatani antara fakta yang tersembunyi dengan publik yang berhak tahu.


        Jiwa jurnalisme menuntut integritas, mental yang kuat, serta keberanian untuk tetap berpihak pada kebenaran, meski tak selalu mendapat tepuk tangan. Sebab, suara paling jujur sering kali datang dari mereka yang berani melawan arus.


         Permasalahan yang kerap dihadapi oleh mahasiswa seharusnya menjadi dasar penguatan peran lembaga pers mahasiswa. Lembaga ini menjadi sarana penyampaian informasi yang akurat dan aktual, serta berkontribusi besar dalam mendorong kemajuan dan profesionalisme kerja jurnalistik di lingkungan kampus. Lembaga Pers Mahasiswa seperti Terkam merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menyampaikan aspirasi atau suara-suara mahasiswa yang dibungkam. Dengan membuat penampungan suara aspirasi mahasiswa.


Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.